Stasiun Bekasi – Bandara Soekarno-Hatta
Bekasi – Bandara Soetta
Apa jam operasional kereta api bandara?
Jadwal operasional kereta api bandara bervariasi tergantung pada rute dan lokasi. Biasanya, kereta api bandara beroperasi mulai dari pagi hingga malam hari, dengan frekuensi yang teratur sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Stasiun Gambir – Bandara Soekarno-Hatta
Apakah jadwal kereta api bandara dapat berubah?
Ya, jadwal kereta api bandara dapat mengalami perubahan sesuai dengan kebijakan operator atau kondisi operasional tertentu. Oleh karena itu, disarankan untuk selalu memeriksa jadwal terbaru sebelum perjalanan Anda.
Jadwal Kereta Api Bandara: Manfaat Menggunakan Kereta
Jadwal Kereta Api Bandara
Kereta api bandara biasanya mengikuti jadwal yang teratur dan fleksibel, sesuai dengan kebutuhan penumpang. Jadwal kereta ini memastikan bahwa Anda dapat mencapai bandara dengan tepat waktu atau menunggu kereta api bandara setibanya di bandara.
Berikut ini adalah beberapa jadwal kereta api bandara yang populer:
Apakah ada diskon untuk tiket kereta api bandara?
Beberapa operator kereta api bandara mungkin menawarkan diskon khusus atau paket hemat untuk tiket perjalanan tertentu. Pastikan untuk memeriksa promo-promo yang sedang berlangsung agar Anda dapat memanfaatkannya dan menghemat lebih banyak.
Apa itu Kereta Api Bandara?
Kereta api bandara adalah layanan transportasi yang menghubungkan bandara dengan pusat kota atau stasiun kereta utama. Layanan ini dirancang khusus untuk memfasilitasi perjalanan wisatawan dan penduduk setempat dengan memberikan akses yang nyaman dan cepat ke bandara.
Pelayanan juga akan ditingkatkan, waktu tunggu antar kereta bandara 15 menit sekali
Hal itu, disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya saat melakukan kunjungan kerja di Stasiun Binjai beberapa waktu lalu.
Katanya, dengan perluasan pelayanan KA Bandara, berdampak dengan akses masyarakat dari Kota Binjai ke Bandara Kualanamu, lebih dekat dengan jarak tempuh dilalui.
"Pada Desember 2023, nanti akan dilakukan perpanjangan perjalanan KA Bandara Kualanamu sampai dengan Binjai," sebut Menhub. PT Railink akan terus dilakukan meningkatkan headway atau waktu tunggu antar kereta bandara 15 menit sekali.
Baca Juga: Railink Kini Hanya Kelola KA Bandara YIA dan Kualanamu
Fasilitas angkutan massal komuter di kota Medan akan ditingkatkan
Kemudian, Menhub juga akan memastikan fasilitas angkutan massal komuter di kota Medan dan sekitarnya ada peningkatan.
"Sehingga masyarakat Binjai, bisa langsung melakukan perjalanan menggunakan KA Bandara menuju Stasiun Bandara Kualanamu atau sebaliknya," ucap Menhub.
Budi Karya juga mengucapkan terima kasih kepada PT KAI, Pemda, TNI, Polri serta para pihak yang telah mendukung pengembangan perkeretaapian di wilayah Sumatra Utara.
Baca Juga: Tarif Tol Medan-Binjai Naik, Ini Harga Terbarunya
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Harga tiket Kereta Api (KA) Bandara dari Medan ke Kualanamu turun jadi Rp 40.000 mulai hari ini, Senin (1/7/2024).
Penyesuaian harga tiket ini merupakan hasil evaluasi bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI dan PT Railink sebagai operator pengelola kereta bandara di wilayah Sumatera Utara.
Berlaku mulai 1 Juli 2024, penumpang dapat menikmati harga tiket KA Rp.40.000,- untuk perjalanan menuju Stasiun Medan ataupun menuju Kualanamu International Airport.
Sebelumnya tiket KA Bandara Kualanamu seharga Rp 65.000,- dan saat ini semua berganti nama menjadi KA Srilelawangsa dengan harga yang lebih terjangkau.
Penurunan harga tersebut turut membuat pengguna layanan Kereta Api senang, sebab harganya jauh lebih ekonomis.
"Saya sudah sering menggunakan kereta api, hari ini saya terkejut dengan harganya yang lebih murah. Lebih ekonomis ya, tentu senang dengan harga baru ini," ujar pengguna KA Bandara Agita, kepada Tribun Medan, Senin (1/7/2024).
Agita akan melakukan perjalanan ke Jakarta, menurutnya, menggunakan kereta api jauh lebih efektif untuk menyesuaikan waktu keberangkatan pesawat.
"Waktu berangkatnya on time, jadi kita bisa sesuaikan dengan jadwal pesawat. Lebih nyaman kalau perihal waktu ya. Juga fasilitasnya cukup nyaman," ungkapnya.
Jarak tempuh dari stasiun kereta api Medan menuju Kualanamu juga relatif lebih singkat, Agita mengatakan meskipun begitu ia menaruh saran agar ada tambahan fasilitas charge hp di kereta api.
"Kalau saran saya sih ada tambahan fasilitas charge hp didalam kereta lah ya," katanya.
Pengguna lain Rukiat adalah warga Jakarta yang sedang melakukan perjalanan di Medan. Ia memilih untuk menggunakan KA Bandara menuju Kualanamu.
Dikatakannya, memilih kereta api karena waktunya yang sesuai, dan fasilitas nyaman.
"Ini pertama kalinya naik kereta api di Medan, menurut saya cukup nyaman, dan harganya juga ekonomis," pungkasnya.
PT Railink sebagai operator pengelola kereta bandara di wilayah Sumatera Utara menyediakan 12 perjalanan setiap harinya, baik itu Medan-Kualanamu maupun sebaliknya.
JAKARTA, 7 Desember 2022 – Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan menjadi kereta api cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
KCJB akan melaju dengan kecepatan hingga 350 km per jam dan melayani rute Jakarta- Bandung dengan trase 142,3 km dengan 4 stasiun.
Selain Indonesia, Laos pada akhir 2021 lalu telah meresmikan kereta api dengan kecepatan 160 km per jam. Proyek ini disebut dengan nama Proyek Kereta Api Semi Cepat Laos.
Jika melihat pada standar International Union of Railway (UIC), kereta api dengan kecepatan 160 km per jam ini masuk dalam kategori Kereta Api Semi Cepat. Dengan kata lain, Kereta Api Laos merupakan Kereta Api Semi Cepat dan berada di kelas yang berbeda dengan KCJB.
Dilihat dari sisi teknologi, teknologi perkeretaapian hingga konstruksi yang digunakan pada proyek KCJB dan proyek Kereta Api Semi Cepat Laos sangat berbeda.
Dari sisi kereta yang digunakan, KCJB menggunakan EMU (Electric Multiple Unit) tipe KCIC 400 AF atau tipe CR400 AF yang merupakan tipe kereta api cepat generasi terbaru yang digunakan di Tiongkok.
Kereta Api Semi Cepat Laos menggunakan kereta CR200 J yang merupakan EMU dengan teknologi lawas.
Dari sisi sarana perkeretaapian lainnya, KCJB menggunakan jalur kereta cepat khusus dengan teknologi tinggi. Jalur KCJB merupakan jalur kereta yang dibangun baru dengan konsep double track.
Sementara jalur yang digunakan di proyek Kereta Api Semi Cepat Laos merupakan campuran untuk kereta api penumpang dan barang, dan hanya berupa single track line atau satu jalur.
Mengenai konstruksi proyek, infrastruktur KCJB dibangun tahan gempa hingga kekuatan 8 magnitude dan memiliki umur teknis hingga 100 tahun.
“Hal ini menunjukkan jika teknologi yang digunakan KCJB lebih terkini dan paling mutakhir. Dengan kecepatan 350 km per jam, Indonesia kini menjadi pionir kereta api cepat di Asia Tenggara,” ujar Rahadian Ratry, Corporare Secretary PT KCIC
Selain dari sisi teknologi, perbedaan mendasar pada proyek KCJB dan Kereta Api Semi Cepat Laos ada dari sisi pembiayaan.
Pada skema pembebasan lahan, biaya pembebasan lahan proyek KCJB ditanggung sepenuhnya oleh badan usaha PT KCIC.
Hal ini berbeda dengan skema pembebasan lahan yang dilakukan di proyek Kereta Api Semi Cepat Laos.
Di Laos, biaya pembebasan lahan tidak masuk dalam biaya pembangunan proyek. Pembebasan lahan dilakukan dan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Laos.
Ketika harus membebaskan lahan milik swasta, Pemerintah Laos menerapkan sistem barter atau pertukaran lahan swasta dengan pemerintah.
Di sisi lain, Pemerintah Laos memberikan kebijakan lainnya untuk proyek kereta api semi cepat tersebut sehingga biaya pembangunan relatif lebih rendah.
Pada proyek KCJB, dukungan pemerintah diberikan melalui sinergi kementerian yang memberikan dukungan percepatan pembangunan dan penyelesaian proyek KCJB.
Pemberian dukungan dilakukan oleh dua kementerian koordinator dan lima kementerian dalam bentuk kemudahan perizinan, fasilitas perpajakan hingga kepastian hukum lainnya.*
*Informasi lebih lanjut